IQNA

Wawancara IQNA dengan Prof. Bono:

Sosialis Perancis Berselancar dengan Sebuah Fenomena Bernama Islamofobia

8:12 - March 12, 2015
Berita ID: 2967343
PERANCIS (IQNA) - Perang Aljazair merupakan pukulan telak buat Perancis, karena Aljazair bukanlah jajahan Perancis, namun salah satu bagian dari Perancis.

Pemerioritasan Regulasi Nasional Melarang Penistaan Agama terhadap Regulasi Internasional
Prof. Bono terkait legimitasi regulasi yang melarang pelecehan terhadap agama mengatakan, regulasi nasional lebih diprioritaskan atas regulasi internasional, kecuali dalam beberapa hal. Seperti kejahatan terhadap kemanusiaan yang dikembalikan ke pengadilan-pengadilan internasional; pada selain ini regulasi nasional senantiasa diprioritaskan atas regulasi internasional; kecuali dilaksanakan dalam sebagian topik-topik tertentu.
Semisalnya, sebagian topik dikembalikan ke pengadilan Eropa dan pengadilan ini menghukumi satu negara Eropa dalam masalah-masalah tertentu, namun apakah regulasi internasional ini disahkan atau tidak, topik tersebut harus mendapatkan komunikasi dengan topik Hak Asasi Manusia yang memiliki konvensi.
Jika itu hukum, yang hendak menuntut seseorang atau kelompok, pertama-tama harus memiliki kaitan dengan topik kejahatan terhadap kemanusiaan dan kedua, semua negara-negara menandatangai Mou tentang pengadilan kejahatan internasional dan Amerika termasuk negara-negara ini; dengan demikian parmasalahan semakin rumit. Topik ini kebanyakan kembali kepada rasionalitas, kebangkitan, penyadaran dan membangkitkan sanubari nasional di setiap negara; tidak ada satu negarapun yang mendapat keuntungan dalam perang internal.
Dengan demikian, cukuplah kita memahamkan poin ini kepada mayoritas masyarakat, saat perang mazhab perancis antara Katolik dan Prorestan kondisi sangatlah mengerikan, sampai-sampai orang-orang mengerti tidak akan dapat dilanjutkan dan harus menghormati persamaan-persamaan yang ada dan semuanya menerima bahwa ada dua mazhab. Harus memiliki reaksi ini dan menyebarkannya di kalangan selainnya dan kaum muslimin.

Kewajiban Kaum Muslimin atas Pelecehan Kesucian
Demikian juga, penulis, penerjemah dan penafsir Al-Quran dalam bahasa Perancis ini terkait kewajiban kaum muslimin atas tindakan pelecehan kesucian-kesucian mengatakan, kaum muslimin harus mengecam tindakan-tindakan ini dari  kedua pihak masing-masing dan demikian juga mereka tidak semestinya mengajak radikalisme dan peperangan; sebaliknya meminta sebuah jalan keluar cerdik dan moral sehingga terjadi perdamaian internal, karena tidak ada satu negarapun yang mendapat keuntungan dari perang internal, namun kondisi-kondisi dunia adalah harus menjahui perubahan perang internal menjadi perang internasional.
Dia mengisyaratkan mekanisme melawan Islamofobia dan menegaskan, Islamofobia di Perancis adalah fenomena buatan. Mayoritas warga Perancis adalah rasisme dan bukan Islamofob. Dalam diri setiap manusia terdapat sebuah keegoisan kolektif, yang mendekat dengan orang-orang yang serupa dengan dirinya. Setiap orang dekat dengan keluarganya, orang-orang yang sealiran dan seideologi; karena setiap orang cinta dengan dirinya dan juga orang-orang yang serupa dengan dirinya.
Ini adalah hal yang lumrah, namun rasisme yang berubah menjadi lembaga tidak ada di kalangan warga Perancis, tidak anti ras tertentu dan tidak mazhab khusus, fenomena ini muncul setelah kemerdekaan Aljazair pada tahun 1962. Pada masa itu banyak sekali imigran bertambah di negara. Banyak sekali imigran datang dari negara-negara lain, karena pembahasan pengembangan ekonomi dipaparkan dan banyak sekali imigran dari negara-negara Islam berdatangan. Perang Aljazair merupakan pukulan telak buat Perancis, karena Aljazair bukanlah jajahan Perancis, namun salah satu bagian dari Perancis.
“Kondisi semacam ini tidak ada pada Tunisia dan Maroko. Banyak sekali warga Perancis tinggal di Aljazair dan kembali ke Perancis. Dengan demikian merupakan pukulan telak. Sejak tahun itu sampai masa kemenangan revolusi Islam di Iran, lahirlah pemikiran rasisme dan anti rasisme.
Partai Sosialis supaya menanjak mengatakan, warga Perancis adalah rasisme, kami bersama kalian. Kepada para staf imigran berkata, berikanlah suara kepada kami, sehingga kami dapat membantu kalian. Ini adalah strategi partai Sosialis. Setelah Revolusi Islam, lambat laut masalah imigran Arab berubah maksudnya menjadi imigran muslim.
Sebelumnya, mereka berbicara tentang imigran Arab, namun sekarang ini tentang para imigran muslim; perubahan ini terjadi setelah Revolusi Islam di Iran, karena warga Perancis memiliki aliansi dan gaji yang tinggi; dengan datangnya para imigran asing yang tidak memiliki tanah air akan memecah masyarakat. Dengan demikian, satu-satunya tindakan yang dapat dilakukan guna melawan Islamofobia adalah pencerahan. Poin terbesar adalah internet.
Mayoritas masyarakat lainnya tidak menyaksikan TV, mereka tidak mendengarkan radio-radio resmi, dan tidak membaca harian-harian resmi, sementara lebih menyambut internet melebihi sebelumnya. Orang-orang, khususnya remaja di era digital mendapatkan informasi-informasinya dari internet. Dengan demikian pekerjaan utamanya adalah internet. Sudah jelas mayoritas generasi remaja kurang dari 20-30 tahun menggunakan internet, dan kita harus menfokuskan upaya-upaya kita dalam bidang ini.
Selesai.

2817860

tanda nama: Politik
captcha