Vandalisme Kasih Sayang Islam Motivasi Teroris atas Publikasi Gambar-gambar Kejahatan
Syaikh Ghassan Muhammad Ismail, Mufti terkemuka Jafari Suriah dan Imam Jamaah kota Hamat negara ini saat wawancara dengan IQNA, dengan menjelaskan hal ini mengatakan, hari ini dunia Islam semuanya telah sampai pada keyakinan bahwa gerakan-gerakan takfiri adalah antek-antek para Zionis dan kolonialisme Amerika-Barat dan kejahatan-kejahatan yang dilakukan para teroris dengan nama Islam adalah gerakan dalam rangka berkhidmat kepada Israel dan para pemimpin Barat mereka.
Dia dengan mengisyaratkan bahwa kolonialis tengah berupaya menghancurkan kesatuan umat Islam dan memporak-porandakan bangunan mereka mengatakan, “Barat hendak membuang Islam sebagai sebuah kekuatan dalam ranah internasional dan karena inilah mereka berupaya merusak citra kasih sayang Islam dengan gerakan-gerakan menyeleweng yang menisbatkan dirinya kepada agama ini dan membinasakannya.
Syaikh Ghassan Muhammad Ismail mengatakan, kelompok menyeleweng dan ekstrem seperti ISIS dan al-Nusra dan kelompok-kelompok teroris lainnya yang telah melakukan kejahatan-kejahatan di Afganistan, Irak, Suriah, Libya, Lebanon, dan pelbagai kawasan Islam dengan nama Islam dan melakukan pembunuhan, tidak ada kaitannya dengan Islam dan masalah ini berkali-kali telah diafirmasi oleh para pemuka Ahlus Sunnah dan Syiah, namun apa yang kita saksikan adalah media-media Barat terus berupaya menentang bahwa gerakan teroris ini dinisbahkan kepada Islam, yang mana tujuan mereka adalah memperkuat Islamfobia di Barat dan merusak citra kasih sayang Islam dan penguasaan sumber-sumber bangsa muslim.
Mufti terkemuka Ja’fari ini selanjutnya menegaskan, sekarang dunia Islam tengah menghadapi banyak tantangan-tantangan pelik dan berat dan kita harus mengatakan bahwa kawasan Timur Tengah penuh dengan konflik, keributan, pembunuhan orang-orang yang tidak berdosa, kaum muslimin dan orang-orang lemah, bangsa muslim dijadikan penghinaan dan penindasan para imperialisme dan fenomena Islamfobia juga terus mengalami perkembangan pesat di Barat.
Iran; Tauladan dalam Melawan Gerakan Takfiri
Selanjutnya, Syaikh Ghassan menganggap Revolusi Islam Iran sebagai tauladan dan contoh negara-negara Islam dalam melawan gerakan-gerakan takfiri kawasan dan mengatakan, “Perkembangan dan kemajuan Iran dan kemampuan negara ini dalam melawan para musuh dan para musuh umat Islam menyebabkan kemuliaan dan kebanggaan kaum muslim.”
Khatib dan imam Jumat kota Hamat Suriah mengatakan, “Pemanfaatan prestasi-prestasi berharga Revolusi Islam Iran dapat berpengaruh banyak dalam perkembangan dan pengembangan negara-negara Arab dan Islam. Sesungguhnya jika negara-negara Arab yang menyaksikan revolusi anti para diktator dan para tirani, memanfaatkan prestasi dan pengalaman-pengalaman revolusi Iran, pasti akan dapat lebih baik memanajemen revolusinya.
Ulama religi Suriah ini menganggap publikasi Islam Muhammadi, dukungan kebebasan dan orang-orang lemah dunia, dukungan masalah Palestina dan melawan serta muqawamah di hadapan para imperialis dan para penjajah merupakan dasar dan pokok-pokok poros Revolusi Islam Iran.
“Revolusi Iran merupakan lampu yang menerangi jalan umat muslim dan revolusi ini dari sejak awal telah bangkit dan berada di barisan terdepan di hadapan imperialis Timur dan Barat dan dengan slogan tidak Barat dan tidak Timur memilih Islam sebagai lampu petunjuk bagi kehidupan,” tambahnya.
Selanjutnya, dia menyebut negara, pemerintah dan bangsa Suriah sebagai saudara seagama dan teman Iran, mengatakan; masyarakat dan militer Suriah dengan menginspirasi kepada Revolusi Islam Iran sekarang ini telah mulai bangkit dengan kekuatan melawan teroris yang di dukung oleh masyarakat lembaga Barat dan para antek kawasan dan Iran sampai sekarang ini telah melakukan dukungan-dukungan berharganya terhadap muqawamah masyarakat Suriah dan keluarnya negara ini dari krisis.
