IQNA

Surah-Surah Alquran/ 100

Mencela Manusia karena Tidak Bersyukur kepada Tuhan

16:36 - July 28, 2023
Berita ID: 3478693
TEHERAN (IQNA) - Manusia adalah makhluk terbaik yang diciptakan oleh Allah swt, namun dalam beberapa ayat Alquran, manusia dicela oleh Tuhan, seperti ketika mereka tidak bersyukur kepada Tuhan sementara mereka telah melupakan nikmat dan ampunan-Nya.

Surat ke-100 Alquran disebut Al-‘Adiyat. Surah dengan 11 ayat ini berada di juz-30. Ada perbedaan pendapat apakah surah Al-‘Adiyat itu Makkiyah atau Madaniyah. Surah ini merupakan surat keempat belas yang diturunkan kepada Nabi Islam.

Al-‘Adiyat adalah kuda perang yang berlari kencang yang terdengar suaranya saat berlari. Dalam ayat pertama surah ini, Allah bersumpah demi kuda dan penunggang kuda yang begitu siap sehingga api keluar dari kukunya dan mereka menyerang musuh di pagi hari. Itu sebabnya surah ini dinamakan Al-‘Adiyat.

Topik surah ini antara lain: 1. Sumpah kepada kuda perang dan memuliakan orang yang berjihad di jalan Allah; 2. Menggambarkan kemenangan Tentara Islam; 3. Keserakahan dan rasa tidak tahu berterima kasih manusia; 4. Kebangkitan orang mati pada hari kiamat.

Surat Al-‘Adiyat dengan menggambarkan orang-orang yang berjihad di jalan Allah dan para prajurit serta menggambarkan suasana pertempuran, menunjukkan kekufuran manusia kepada Tuhannya dan kekikiran manusia karena cinta uang dan keduniawian, serta mengingatkan tentang ciri-ciri hari kiamat dan bagaimana jadinya.

Dalam surah ini, manusia dicela karena tidak berterima kasih kepada Tuhan:

إِنَّ الْإِنسَانَ لِرَبِّهِ لَكَنُودٌ

Sesungguhnya manusia itu sangat ingkar, tidak berterima kasih kepada Tuhannya”. (QS. Al-‘Adiyat: 6) Di ayat lain, manusia dicela karena memiliki beberapa sifat. Misalnya karena menindas dan jahil, serakah, putus asa, tidak sabar, dan kikir. Namun, dalam beberapa ayat, manusia dimuliakan dan diberi keunggulan atas makhluk lainnya. Dualitas ini disebabkan oleh fakta bahwa ada dua jenis alat pengambilan keputusan pada diri manusia: yang pertama adalah akal dan yang lainnya adalah insting. Jika berada di jalur penghambaan Tuhan dan pelatihan ilahi, maka akan unggul, dan jika berada di jalur instring dan godaan, akan jauh dari tujuan utamanya.

Salah satu sebab penyimpangan manusia dari tujuan utamanya adalah ketertarikannya yang kuat pada kekayaan duniawi:

إِنَّهُ لِحُبِّ الْخَيْرِ لَشَدِيدٌ

“Dan sesungguhnya dia sangat bakhil karena cintanya kepada harta.” (QS. Al-‘Adiyat:8) Alquran telah mengungkapkan kekayaan dunia sebagai "Khair" (kebaikan) untuk memahami bahwa uang dan aset  seseorang di dunia harus diperoleh dengan cara yang benar dan harus digunakan dengan cara dan jalan yang benar.

Namun, menurut Allamah Thabathabai bahwa “khair/kebaikan” dalam ayat ini tidak hanya uang dan harta benda, dan karena manusia pada dasarnya menyukai hal-hal yang baik, dia tertarik pada hal-hal itu, dan ini membuatnya lupa rasa syukur kepada Tuhan. (HYR)

captcha