“Eksportir produk halal Australia akan mendapatkan lebih banyak akses ke sektor perkembangan makanan halal Malaysia berkat MoU baru yang ditandatangani antara Komisi Perdagangan dan Investasi Australia (Austrade) dan Perusahaan Pengembangan Halal Malaysia (HDC),” menurut IQNA mengutip austrade.gov.au.
Paul Sanda, Kepala Komisioner Perdagangan dan Investasi Austrade untuk Malaysia dan Brunei, mengatakan nota dengan HDC akan membuka rute perdagangan bagi eksportir Australia di seluruh kawasan ASEAN karena permintaan global untuk produk dan layanan halal meningkat.
“Ini akan membantu memperluas pertukaran informasi dan memperdalam kemitraan bisnis, yang akan mengarah pada hasil jangka panjang dan saling menguntungkan bagi bisnis di Australia dan Malaysia,” kata Sanda.
Mengingat bahwa pemerintah Malaysia berkomitmen untuk mengembangkan Malaysia sebagai industri terkemuka dan pusat produk halal, bisnis Australia berada dalam posisi untuk memasok bahan mentah halal ke sektor produksi dan jasa makanan; hal ini juga memperkuat potensi perdagangan jasa halal.
Memahami nilai yang dapat diciptakan oleh sertifikasi halal untuk sebuah merek adalah penting. Perjanjian dengan HDC juga berupaya untuk lebih meningkatkan pemasaran, pelatihan, dan pendidikan bagi bisnis untuk membantu membuat merek mereka.
Pada tahun 2020, ekspor barang dan jasa Australia ke Malaysia sekitar $10 miliar. (HRY)