IQNA

Hauzah Ilmiah Mumbai, Tuan Rumah Seminar Alquran

15:18 - February 13, 2020
Berita ID: 3473935
MUMBAI (IQNA) - Seminar "Peran Alquran dalam Kehidupan Kemanusiaan" diadakan bekerja sama dengan Rumah Budaya Iran di Mumbai, India di hauzah ilmiah Imam Shadiq (as).

Menurut laporan IQNA dilansir dari organisasi kebudayaan dan komunikasi Islam, seminar ini diselenggarakan dengan dihadiri Mohsen Ashouri, afiliasi budaya dan kepala Rumah Budaya Iran di Mumbai, para cendekiawan, ulama metropolitan Mumbai, dan para pelajar hauzah Imam Shadiq (as).

Berbicara di seminar itu, Hujjatul Islam Naseri, kepala hauzah ilmiah Imam Shadiq (as) Mumbai, mengisyaratkan peran Alquran dalam kehidupan manusia dan mengungkapkan: Alquran sebagai kitab suci dan mukjizat abadi Nabi Islam adalah kitab petunjuk manusia menuju rumah yang dituju.

Dia menambahkan: "Peran paling penting yang telah dimiliki Alquran dalam hidup kita adalah membangun kesabaran terhadap segala kesulitan dan problem yang kita hadapi setiap hari dan banyak rintangan yang telah dihilangkan oleh kehadiran Alquran."

Hujjatul Islam Naseri menyatakan: Alquran berisi petunjuk dan kebahagiaan manusia di dunia dan di akhirat, dan di semua tahap kehidupan, pemimpin dan penuntun manusia menuju kesempurnaan; Alquran ini membimbing petunjuk, yang merupakan jalan paling lurus.

Kepala hauzah ilmiah Imam Shadiq (as) Mumbai juga menjelaskan: Mereka yang akrab dengan Alquran mengenali kebenaran dari kebatilan melalui bantuan Alquran. Alquran mengajak manusia untuk hidup dengan standar dan nilai-nilai kemanusiaan Islam.

Alquran Pintu Mengenal Allah

Syed Abed Reza Kararavi, seorang pengajar di hauzah ilmiah Imam Shadiq (as) Mumbai, dengan mengatakan bahwa Alquran adalah pintu mengenal Allah, mengatakan: "Siapa pun yang ingin mengenal Tuhan dan tahu dari mana asalnya dan ke mana ia akan pergi dan ingin jauh dari keegoisan, ia harus mendatangi Alquran.

Dia menambahkan: “Alquran adalah jamuan yang terbentang untuk semua tingkatan, memiliki bahasa yang baik, populer di kalangan masyarakat dan juga bahasa para filsuf, mistik, dan bahasa ahli makrifah. Alquran adalah rahmat bagi seluruh umat manusia dan Nabi Islam adalah rahmat bagi dunia.”

Hauzah Ilmiah Mumbai, Tuan Rumah Seminar Alquran

Hujjatul Islam Abbas Razavi, pembicara lain seminar, juga mempresentasikan artikel tentang persatuan umat Islam dari perspektif Alquran, dan menyatakan: membangun ummat adalah salah satu tujuan Nabi (saw) yang disebut Alquran, selain itu juga Alquran memperkenalkan umat Islam di era Nabi sebagai umat dan masyarakat yang terbaik masa beliau.

Dia lebih lanjut menambahkan: "Kitab Ilahi dan panduan manusia, selain memandang masalah persatuan dari sudut pandang sosialnya, juga menekankan keurgensiannya di tengah-tengah manusia dan agama monoteistik dan orang-orang mukmin sejati, menganggap bahwa pertalian dan solidaritas umat Islam dan orang-orang mukmin sebagai bentuk dari sebuah karunia Ilahi dan karenanya, persatuan di antara umat Islam memiliki kedudukan khusus dalam Alquran."

Menjelaskan Kedudukan Perempuan dalam Alquran

Hujjatul Islam Syed Farman, pembicara lain di acara tersebut, mempresentasikan sebuah artikel tentang "Makam dan Kedudukan Perempuan dalam Alquran" dan menyatakan: Menurut ajaran suci Islam, perempuan memiliki kedudukan tinggi dalam sistem keberadaan. Kedudukan perempuan dalam Islam sedemikian rupa sehingga dalam Alquran, surah ketiga dinamakan dengan surah An-Nisa (perempuan) dan dalam 10 surah lainnya menyebutkan masalah-masalah yang berkaitan dengan hak-hak dan kedudukan perempuan.

Afiliasi budaya dan kepala rumah budaya Iran di Mumbai juga mengatakan: "Dengan berkah dari Alquran dan dengan kepemimpinan bijak dan manajemen pencetus Revolusi Islam kebangkitan masyarakat, Iran telah mampu mencapai kedudukan sejatinya."

Ashouri menambahkan: Imam Khomeini (qs) dengan bersandar pada Alquran dan meminta pertolongan pada kode rumus Alquran mati syahid, dapat mewujudkan kemenangan Revolusi Islam dan penggulingan pemerintah Thaghut, dan ini bisa berfungsi sebagai paradigma yang pasti dan abadi bagi negara-negara Muslim lemah lainnya.

Afiliasi budaya Iran di Mumbai dengan mengisyaratkan syahadah Jenderal Haji Qasem Soleimani dan rekan-rekannya mengungkapkan, musuh-musuh Islam dan penjajah Barat memulai permusuhan mereka dengan kemenangan besar Revolusi Islam Iran pada hari pertama dan hingga hari ini mereka telah melakukan segala upaya untuk mencegah kemajuan gerakan global yang hebat ini. Amerika harus tahu bahwa Revolusi Islam Iran didasarkan pada gerakan Imam Husein (as) dan bahwa semua rakyat kita merasa bangga dengan syahadah.

 

https://iqna.ir/fa/news/3878442

captcha