Menurut laporan IQNA dilansir dari The Sun Daily, anak-anak penderita Autisme biasanya berperilaku melawan, dan biasanya cenderung kesepian atau hiper aktif, dan hal ini mengajari mereka amatlah sukar.
Akademi Alquran al-Rayan di Kuala Lumpur berupaya merubah nasib anak-anak penderita Autisme dengan membantu mereka untuk menimba dan menghafal ayat-ayat Alquran.
Adil Fadhli, pendiri markas ini yang bersusia 35 tahun mengatakan, anak-anak di akademi ini mempelajari Alquran dan ritual-ritual agama.
“Untuk mempelajari Alquran di akademi ini, selain menggunakan Alquran digital yang dilengkapi dengan sistem suara dan membantu dalam menimba bacaan mudah, juga menggunakan tabel-tabel visual untuk mempelajari ritual-ritual agama dari tahap ke tahap untuk anak-anak,” imbuhnya.
Fadhli mengatakan, kendati mengajar anak-anak bukanlah hal gampang, namun tidak mesti kesukaran menjadi penghalang anak-anak muslim ini untuk tidak mendapatkan haknya guna mempelajari Alquran.
Ia menambahkan, menimba Alquran oleh anak-anak ini, juga memiliki efektivitas lebih atas kinerja dan interaksi mereka. Sesekali seorang ibu menangis karena melihat kemajuan sensitivitas anaknya.
Fadhli yang memiliki 4 anak, setelah kelahiran anak ketiganya yang tertimpa Autisme, meluncurkan akademi Alquran ini.
Ia mengatakan, bagi saya peluncuran akademi pendidikan Alquran untuk membantu anak-anak ini amatlah penting dan saya mendapatkan umpan balik energi yang sangat besar.
Di masa mendatang, Fadhli berencana mendirikan cabang akademi Alquran ini di beberapa propinsi Malaysia lainnya.
http://iqna.ir/fa/news/3677490