IQNA

Apa Kata Alquran/ 53

Giliran Kita dalam Kegagalan dan Kemenangan Hidup

18:56 - May 31, 2023
Berita ID: 3478453
TEHERAN (IQNA) - Dalam hidup, selalu ada kegagalan dan di samping itu ada kemenangan. Pertanyaan yang terlintas di benak kita saat gagal adalah mengapa kita gagal? Mengapa kami tidak berhasil? Dan di cakrawala pertanyaan-pertanyaan ini, kami merasakan kesedihan dan ketidaknyamanan.

Dalam situasi seperti itulah Alquran menyapa kita dan bertanya, untuk apa kelemahan dan kesedihanmu?!

إِنْ يَمْسَسْكُمْ قَرْحٌ فَقَدْ مَسَّ الْقَوْمَ قَرْحٌ مِثْلُهُ وَتِلْكَ الْأَيَّامُ نُدَاوِلُهَا بَيْنَ النَّاسِ وَلِيَعْلَمَ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا وَيَتَّخِذَ مِنْكُمْ شُهَدَاءَ وَاللَّهُ لَا يُحِبُّ الظَّالِمِينَ

“Jika kamu (pada perang Uhud) mendapat luka, maka sesungguhnya kaum (kafir) itupun (pada perang Badar) mendapat luka yang serupa. Dan masa (kejayaan dan kehancuran) itu Kami pergilirkan diantara manusia (agar mereka mendapat pelajaran); dan supaya Allah membedakan orang-orang yang beriman (dengan orang-orang kafir) supaya sebagian kamu dijadikan-Nya (gugur sebagai) syuhada'. Dan Allah tidak menyukai orang-orang yang zalim”. (QS. Ali Imran: 140)

Menurut Tafsir Nemuneh, dalam ayat ini, merupakan salah satu sunnatullah bahwa peristiwa pahit dan manis terjadi dalam kehidupan manusia, tidak ada yang permanen, dan "Kami pergilirkan diantara manusia (agar mereka mendapat pelajaran)" hingga ketetapan sempurna dari peristiwa ini dapat terungkap.

Dan kemudian mengisyaratkan pada hasil dari peristiwa-peristiwa pahit ini dan berkata: "Dan supaya Allah membedakan orang-orang yang beriman (dengan orang-orang kafir)."

Salah satu akibat dari kekalahan yang menyakitkan ini adalah kalian berkorban di jalan Islam. “Supaya sebagian kamu dijadikan-Nya (gugur sebagai) syuhada'.”

Pada dasarnya bangsa yang tidak berkorban di jalan tujuan sucinya, selalu menganggapnya kecil, tetapi ketika berkorban, baik dirinya maupun generasi penerusnya memandangnya dengan kebesaran.

Ada hal yang menarik di akhir ayat ini, yaitu bahwa “Dan Allah tidak menyukai orang-orang yang zalim” dan oleh karena itu ditujukan kepada orang-orang mukmin dan non-mukmin secara umum, dengan mengatakan bahwa Tuhan tidak akan pernah mendukung para penindas.

Poin

Dalam Tafsir Noor, kita membaca: Ayat ini menjelaskan suatu kenyataan, yaitu jika Anda telah kehilangan nyawa demi kebenaran dan untuk tujuan ilahi, musuh Anda juga telah terbunuh dan terluka. Jika Anda belum menang hari ini, musuh Anda juga telah kalah dari Anda di medan lain; maka bersabarlah dalam kesulitan.

Meskipun biasanya kata "Syuhada", "Syahid" dan "Syaahid" dalam Alquran berarti "saksi", namun karena syanu nuzul dan masalah perang serta topik luka dan cedera di bagian depan, jika seseorang mengartikan kata "Syuhada" dalam ayat ini dengan "orang-orang yang terbunuh di jalan Allah", maka tidak salah. Umat ​​Islam harus memiliki ruh yang kuat dan kokoh sesuai dengan hal-hal berikut:

A: Sebab kamu paling tinggi (derajatnya).

B: Maka sesungguhnya kaum (kafir) itupun (pada perang Badar) mendapat luka yang serupa.

C: “Dan masa (kejayaan dan kehancuran) itu Kami pergilirkan diantara manusia (agar mereka mendapat pelajaran” hari-hari pahit ini berlalu.

D: "Dan supaya Allah membedakan orang-orang yang beriman (dengan orang-orang kafir)"

E: “Supaya sebagian kamu dijadikan-Nya (gugur sebagai) syuhada” Tuhan akan mengambil saksi darimu untuk masa depan sejarah.

F: “Dan Allah tidak menyukai orang-orang yang zalim”. Allah tidak menyukai lawan-lawanmu.

Imam Shadiq (as) berkata tentang ayat ini: “Sejak hari Tuhan menciptakan Adam, kekuatan dan pemerintahan Tuhan dan Setan telah bertentangan satu sama lain, tetapi pemerintahan ilahi yang sempurna akan terwujud dengan munculnya al-Qaim (afj)”.

Pesan

1- Muslim tidak boleh untuk kurang sabar dari orang kafir. "Maka sesungguhnya kaum (kafir) itupun (pada perang Badar) mendapat luka yang serupa."

2- Peristiwa pahit dan manis tidak permanen. “Dan masa (kejayaan dan kehancuran) itu Kami pergilirkan diantara manusia (agar mereka mendapat pelajaran

3- Dalam perang dan pasang surut kehidupan, orang beriman dikenal sebagai penggugat iman. "Dan supaya Allah membedakan orang-orang yang beriman (dengan orang-orang kafir)"

4- Tuhan mengambil bukti dari Anda bahwa ketidaktaatan pada kepemimpinan menyebabkan kegagalan. “Supaya sebagian kamu dijadikan-Nya (gugur sebagai) syuhada”

5- Kemenangan sementara kaum kafir bukanlah tanda cinta Allah kepada mereka. "Allah tidak menyukai orang-orang yang zalim"

6- Peristiwa dan arus sejarah dapat dicapai dengan kehendak Tuhan. "Dan masa (kejayaan dan kehancuran) itu Kami pergilirkan diantara manusia " (HRY)

captcha