IQNA

Keputusan Menteri Kehakiman Rusia tentang Hukuman Penistaan Alquran

4:42 - May 26, 2023
Berita ID: 3478428
TEHERAN (IQNA) - Sambil menekankan perlunya menghormati agama dan sensitivitas keagamaan umat beriman di negaranya, Menteri Kehakiman Rusia mengatakan bahwa pelaku penistaan Alquran di Volgograd, wilayah Muslim Rusia, akan dijatuhi hukuman penjara.

“Menteri Kehakiman Rusia, Konstantin Chevichenko, berkomentar pada Minggu, 21 Mei, tentang hukuman terhadap penjahat yang mengaku membakar Alquran di depan sebuah masjid di Volgograd,” menurut Iqna, mengutip kantor berita Rusia Novosti.

“Orang yang mengaku membakar Alquran atas perintah Badan Intelijen Ukraina, harus menjalani hukumannya di penjara di salah satu wilayah Rusia di mana mayoritasnya adalah Muslim,” kata Chevichenko.

Menteri Kehakiman Rusia menambahkan bahwa terdakwa menghabiskan masa penahanannya di sebuah penjara di salah satu wilayah Rusia yang mayoritas penduduknya adalah Muslim, setelah mengeluarkan putusan pengadilan terhadapnya, akan mengajarinya bagaimana menghormati agama dan perasaan religius umat beriman di negara kita, yang merupakan negara dengan warga negara multinasional dan multiagama.

Dia menegaskan, terdakwa sengaja bermaksud menghina perasaan keagamaan umat beriman di depan umum dan di dekat Masjid Agung Volgograd.

Pada tanggal 19 Mei (Jumat), sebuah klip video diterbitkan di jejaring sosial di mana seorang pria membakar naskah Alquran di depan sebuah masjid di wilayah Volgograd Rusia, sebagai akibatnya Investigasi Rusia Komite mengajukan kasus pidana terhadapnya karena menghina perasaan umat muslim.

Sehari kemudian, penjahat itu ditangkap dan ternyata dia adalah salah satu penduduk lokal Volgograd, yang selama interogasi mengaku setuju untuk melakukan kejahatan ini atas perintah Badan Intelijen Ukraina dan sebagai imbalan menerima 10.000 rubel.

Penyelidik Rusia menegaskan, jika Nikita Zhuravel terbukti bersalah menghina ritual keagamaan, dia akan menghadapi hukuman maksimal tiga tahun penjara. (HRY)

 

4142518

captcha