Atiye Azizi, Seorang Gadis yang Dibesarkan oleh Roti Halal Sang Ayah dan Niat Suci Sang Ibu
Atiyeh Azizi duduk di bangku kelas tiga sekolah dasar. Dia adalah penjaga Alquran dari provinsi Khorasan Selatan.
Kegemaran Atiyeh mendengarkan ayat-ayat dan menghafal surah-surah pendek menunjukkan kemampuannya di bidang ini. Dia mulai menghafal ketika dia berusia tiga setengah tahun.
“Pertama, saya menghafal juz 30 Alquran. Setelah itu, ketika saya ingin memulai dari bagian pertama Alquran, saya menghafal satu halaman sehari dan secara bertahap menambah jumlah halaman, dan menjelang akhir hafalan, saya menghafal tiga dan terkadang empat halaman sehari,” kata Atiyeh dalam sebuah wawancara.
“Pada awalnya, ketika saya masih belum serius mempertimbangkan untuk menghafal, saya sering mendengar ayat-ayat Alquran di televisi, dan suara bacaan Alquran di televisi selalu terdengar dalam suasana rumah, dan ketika ayat-ayatnya diberi subtitle, mata saya menjadi akrab dengan kata-kata Alquran dan cara menulisnya. Sebelum saya sekolah, saya terbiasa membaca dan menulis. Ini memudahkan saya menghafal ayat-ayat di usia muda, sehingga saya menghafal ayat-ayat bersama ibu saya,” ucapnya tentang proses menghafalnya.
Menanggapi pertanyaan, seberapa efektifkah dia dalam mengajak teman-temannya ke bidang Alquran? Dia berkata: “Teman seusiaku lebih memikirkan permainan. Banyak teman saya mengatakan kami tidak memiliki bakat, tetapi kami tidak dapat mengetahui apakah kami memiliki bakat sampai bakat itu berkembang. Bakat adalah minat batin yang dimiliki banyak orang.”
Setelah mengikuti ujian penganugerahan hafiz Quran pada tahun lalu, hafiz muda ini berhasil meraih gelar sertifikat 3 (setara sarjana) dengan menguasai hafalan bacaan Alquran secara keseluruhan disertai pemahaman makna ayat-ayatnya. (HRY)
