Menurut laporan IQNA dilansir dari situs RT, seorang perwira polisi India mengatakan: “Selama serangan ini, sejumlah dokumen yang ada di markas besar partai Jamaat-e Islami Kashmir disita dan enam rekening bank yang diidentifikasi dengan partai itu segera diminta dari bank untuk memblokirnya.”
Pemerintah India dengan mengeluarkan pernyataan pada Jumat lalu, mengumumkan larangan aktivitas partai Jamaat-e Islami dengan dalih mendukung ektremisme dan radikalisme selama lima tahun dan menangkap sejumlah pemimpin terkemuka dan lebih dari 150 orang aktivis dari partai ini.
Partai Jamaat-e-Islami Kashmir, yang didirikan pada tahun 1942 dan berkantor pusat di Kashmir, mendapat dukungan luas dari orang-orang di wilayah ini.
Ketegangan baru antara New Delhi dan Islamabad dimulai setelah serangan bom bunuh diri di wilayah Kashmir India pada pekan lalu yang menewaskan 44 tentara India dan melukai 46 lainnya. Kelompok teroris Jaishe Mohammed yang bermarkas di Pakistan mengaku bertanggung jawab atas serangan itu.
Sementara itu, situs Sputnik Rusia dalam sebuah berita darurat melansir pengumuman dari media-media India bahwa Massoud, pemimpin kelompok teroris Jaishe Mohammed, Masood Azhar, telah tewas pada Ahad malam.