IQNA

Dengan Tujuan Menarget Alquran; Statemen Penistaan Terbaru Salman Rushdie

6:10 - October 11, 2017
Berita ID: 3471620
INDIA (IQNA) - Salman Rushdie yang sebelumnya telah membangkitkan murka umat muslim dunia dikarenakan penulisan novel Satanic Verses (Ayat-ayat Setan) dan penistaan terhadap Rasulullah (saw) dan bertahun-tahun tinggal secara sembunyi-sembunyi di Inggris, kali ini menarget Alquran.

Menurut laporan IQNA dilansir dari harian The Daily Mail, Salman Rushdie 30 tahun setelah menulis novel penista Ayat-ayat Setan, dalam statemen vulgar lainnya menyebut membaca Alquran mendatangkan kemalasan.

Ia dalam menjawab pertanyaan biasnya apakah Alquran membutuhkan editing sehingga Islam berubah menjadi agama yang lebih manusiawi? Mengatakan, editing Alquran adalah pekerjaan yang sia-sia.

"Alquran bukanlah kitab dimana dengan membacanya akan dapat mendatangkan kelezatan; karena mayoritas bagian-bagiannya bukanlah riwayat,” ucap Rushdie.

Ia melanjutkan, perbedaan terbesar antara Perjanjian Lama, Perjanjian Baru dan Alquran adalah Alquran memiliki riwayat paling sedikit. Hanya seperempat kitab membentuk cerita-cerita.

Rushdie mengatakan, sepertiga kitab ini adalah kitab ancaman orang-orang kafir dan bagaimana akan terbakar di Jahannam. Sepertiga lainnya adalah undang-undang yang mengatakan bagaimana kalian harus berperilaku. Dengan demikian, saya tidak akan mengeditnya, karena terpaksa saya harus membacanya dan saya tidak sanggup untuk melakukan hal ini.

Penulis penista ini akan meluncurkan ucapan-ucapannya di festival kesusastraan Cheltenham, yang diselenggarakan di awal pekan ini di Inggris.

Ia demikian juga mengklaim, dunia tanpa agama akan menjadi tempat yang lebih baik; karena agama adalah hal yang sia-sia dan hampa, yang mendorong manusia untuk membunuh.

Salman Rushdie lahir pada tanggal 9 Juni 1947 di kota Mumbai India, di keluarga muslim. Ayahnya adalah seorang saudagar India. Salman Rushdie belajar di universitas Cambridge Inggris dan sekarang ini menjadi kewarganegaraan Inggris. Beberapa roman dan buku-bukunya mendapat banyak protes masyarakat di pelbagai penjuru negara dunia.

http://iqna.ir/fa/news/3650713

captcha